4/06/2013

Kehilangan

Sedih, galau, marah, kesel, semua campur aduk dan jadi satu kata, yaitu kehilangan.

Banyak dari kita yang sudah merasakan kehilangan. Tentunya, yang paling menyakitkan itu bagian kehilangan orang yang kita sayang. Entah untuk sementara atau selamanya.

"Gue baru putus, Git..." Kehilangan

"Bentar lagi dia lulus Git, gak bisa liat doi lagi.." Kehilangan

"Dia baru jadian." Kehilangan

"Ternyata selama ini dia nganggep gue temen doang, gak lebih." ....err kehilangan harapan

"Boleh pinjem pulpen gak?" ..kehilangan pulpen.

So, yang bisa kita simpulkan adalah.. Sebenarnya apakah sesempit itu arti dari kehilangan? Seperti apasih arti kehilangan secara harfiah?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi dari kata HILANG adalah tidak ada lagi; lenyap;  tidak kelihatan, tidak ada lagi perasaan (seperti marah, jengkel, suka, duka, kepercayaan, tidak di ingat, dll). http://kbbi.web.id/indeks.php?w=hilang

Nah, temen-temen udah liat kan, kalo kehilangan itu luas kok artinya. Gak melulu soal cinta dan pacaran.

Waktu males belajar, kita juga kehilangan kok. Hilang semangat.

Waktu kita semangat belajar, kita juga kehilangan. Hilang malesnya.

Jadi, what I want to tell you, kehilangan itu gak melulu juga negatif. Kita selalu memikirkan hal-hal buruk yang bakal terjadi kalo kita kehilangan. Padahal, guys, tenang aja. Semua itu ada hikmahnya.

Contohnya waktu kita kehilangan pulpen kesayangan kita (semacam pulpen yang bisa lebih dari 3 warna, harganya murah, barangnya langka, dipakenya enak, awet). Kita pasti kesel banget, keki abis. Kalo sampe tau ada yang ngebetak, ih gak ada ampun. Tapi coba liat hikmahnya kalo kita kehilangan pulpen itu.

Kita bakal minjem pulpen ke orang lain, dan bisa jadi kita lupa balikin pulpen itu. Dan ternyata lama kelamaan kita jadi sering komunikasi sama si pemilik pulpen gara-gara kita lupa mulu balikin pulpen dia. Eh karena terbiasa, jadi cinta. Dari pulpen turun ke hati.

Gara-gara pulpen kesayangan kita hilang, kita bisa dapet jodoh! See?

Well, mungkin itu adalah bentuk terima kasih pulpen terhadap pemilik yang menyayanginya --menghilang dan memberi ganti yang lebih.

Dan kenapa gue bilang kita harus memiliki pandangan yang luas terhadap arti kehilangan, ya karena emang tergantung kita mandangnya gimana.

Contohnya disaat kita jadian (bukan gue dan elo --yang baca-- jadian, maksud gue ambil contoh ada seseorang yang jadian-_-). Kehilangan masa lajang. Bisa jadi positif atau negatif.

(+) Okay, lo udah punya pacar. Lo selalu diingetin makan, minum, sholat, sampe buang air juga mungkin diingetin. Bagus lah, lo juga jadi rajin mandi gara-gara gengsi ditanyain "Udah mandi belom? Mandi gih" setiap keabisan topik

(-) Hidup lo udah sedikit tidak sebebas dulu. Diatur ini itu, nyebelinnya kalo dapet pacar yang over-protective. Sampe tukang ojek pun dicemburuin! Dan hidup lo juga jadi lebih boros, salah satunya boros air. Gimana gak boros?

"Lagi apa?"

"Gak lagi apa-apa kok. Kamu lagi apa?"

"Gak ngapa-ngapain hehe. Kamu udah mandi belom?"

"Beloom. Hehe."

"Mandi giih hehe."

"Okay deeh brb yaah."

Beberapa menit kemudian.. Hampir satu jam bisa dibilang.

"Kamu lagi apa?"

"Gak lagi apa-apa kok. Kamu?"

"Gak ngapa-ngapain juga hehe. Udah mandi belom?"

"Udaaah, kamu?"

"Udah.."

*keabisan topik*

"Yaudah mandi lagi gih."

"Okaay brb yaah."

Dan bayangkan jika percakapan itu berulang setidaknya tiga kali sehari. Lo mandi bisa 3 keles, bro! Boros aeeer~

Jadi gak usah takut sama yang namanya kehilangan, itu tinggal sesuai gimana lo mikirnya aja kok.

Dan beberapa kehilangan yang wajib lo alami adalah: kehilangan rasa malas, kehilangan kotoran dari tubuh lo alias defekasi (yaiyalah kalo lo gak BAB berarti lo gak normal), kehilangan pemikiran primitif dan lainnya.

Kehilangan yang miris dan memicu kematian adalah: kehilangan semangat, kehilangan kreativitas, kehilangan mimpi, kehilangan harapan...

Parah deh kalo udah kehilangan harapan. 'Cause it's a thing that keeps us alive. Kalo kita laper dan gak ada harapan untuk kenyang (menghilangkan rasa lapar) kita gak bakal makan. Kalo kita gak ada harapan buat besok, ya mati aja.

Seputus asa- putus asanya manusia, merka sebenarnya selalu menyimpan harapan. Yang membuat mereka masih bisa menghirup udara pagi.

Dan rasa kehilangan itu muncul karena kita telah terbiasa sama suatu hal tersebut. Jadi untuk mengatasi rasa kehilangan itu , ya dengan terbiasa dengan kehilangan tersebut.

Nah, kalo kasusnya, kita udah terbiasa ngeliat/bareng seseorang gimana? Terus sekarang harus gak liat dia lagi?

Yah, cuma harus terbiasa dengan kejadian yang tiba-tiba menjadi tidak biasa. Haha :D

Tweet from @dwitasaridwita

------------------------

@dwitasaridwita: setiap orang berhak memilih untuk pergi dan tinggal bukan?


Peace,
Gita

P.S. Goodluck UNnya buat angkatan 2013 :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar